Polres Dharmasraya Gelar Penyuluhan Pencegahan Berkembangnya Paham Radikalisme

iklan adsense

Polres Dharmasraya Gelar Penyuluhan Pencegahan Berkembangnya Paham Radikalisme

Dharmasraya, Pionir - Dalam rangka pencegahan berkembangnya Paham Radikalisme, Anti Pancasila, Toleransi dan Aliran Sesat antar Umat Beragama, Polres Dharmasraya menggelar kegiatan penyuluhan di wilayah hukum Polsek Sitiung I Koto Agung.

Penyuluhan itu dipusatkan di Balai Nagari Sungai Duo Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (6/10/2022).

Kegiatan penyuluhan dalam rangka Operasi Bina Waspada Singgalang 2022 Polres Dharmasraya itu menghadirkan narasumber Ustadz DR. Ibrahim, MA (Penyuluh Agama) dan Ustadz Wawan Hermawan (Mantan kelompok Radikal NII).

Kegiatan tersebut dihadiri Kasat Binmas Polres Dharmasraya Iptu Azriman, Kapolsek Sitiung I Koto Agung AKP Agus Salem, SH, Para Bhabinkamtibmas Nagari Se-Kecamatan Sitiung dan Timpeh, Ketua Bamus dan Anggota Se- Kanagarian Sungai Duo, Ketua LPM Nagari Sungai Duo dan Anggota, Ketua Karang Taruna Darma Bakti Nagari Sungai Duo, Ketua Pasar Koto Agung Nagari Sungai Duo, para Ninik Mamak dan Tokoh Masyarakat, Para Kepala Jorong Nagari Se- Nagari Sungai Duo. Total jumlah yang hadir dalam kegiatan tersebut Iebih kurang 50 orang.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB itu diawali dengan pembukaan oleh protokol dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta dilanjutkan dengan sambutan.

Kasat Binmas Polres Dharmasraya Iptu Azriman dalam sambutannya menyampaikan ucapan salam dan hormat kepada seluruh yang berhadir.

Dia menyebut, penyuluhan ini merupakan kegiatan Polri dalam rangka Operasi Bina Waspada berupa pemberian pemahaman guna menambah wawasan bersama.

Menurutnya, pemahaman-pemahaman yang sempit telah menyebar ke seluruh dunia yang dapat memecah belah kerukunan hidup di tengah-tengah masyarakat.

Sementara Kapolsek Sitiung I Koto Agung AKP Agus Salem, SH juga menyampaikan ucapan salam dan hormat.

Disebutkan, di Kabupaten Dharmasraya pernah mengalami kejadian penyerangan terorisme yakni penyerangan terhadap Polres Dharmasraya. Oleh karena itu, perlunya penyuluhan tentang pemahaman beragama.  

Menurutnya, di Kabupaten Dharmasraya sempat masih ada Paham Radikal seperti kelompok NII dan kemudian telah dilakukan pencabutan atau baiat. 

Dijelaskan, sebelumnya Polri telah melakukan kegiatan Operasi Aman Nusa yakni Operasi konflik sosial (suku dan Ras), Operasi bencana alam, Operasi Radikal, Terorisme dan Aliran Sesat.

Di tempat yang sama, Ninik Mamak H. Khairul Rasyid Dt. Sunaro menyampaikan, ucapan apresiasi Pemerintah Kecamatan Pulau Punjung terhadap Polri, karena Polres Dharmasraya telah mengadakan acara penyuluhan.

"Hendaknya ini menjadi sarana dalam meningkatnya pemahaman guna memperkokoh NKRI," ujarnya.

Kapolsek selanjutnya juga mengajak masyarakat di Nagari Sungai Duo untuk menciptakan Pilwana yang aman.

Sementara itu, narasumber Ustadz Wawan Hermawan di kesempatan itu menyampaikan beberapa alasan kenapa seseorang bisa terpapar oleh terorisme. Diantaranya karena  pemahaman radikal ini telah tersebar di seluruh Indonesia bahkan dunia. Kemudian kebanyakan pemahaman Radikal ini, banyak dipengaruh oleh orang yang telah terpapar sebelumnya dengan cara mengajak pengajian tanpa membayar, maka dari itu timbul simpati lalu timbul fanatik terhadap ajaran yang diberikan. Contohnya penguasa yang telah mengubah hukum Allah, maka dianggap sesat dan kafir.

Untuk menghindari pemahaman radikal diharapkan semua belajarlah kepada ulama-ulama yang benar, dan jangan salah menafsirkan Ayat Al-Qur'an yang bisa membuat kita jadi salah memahaminya, tukasnya.

Sementara Ustadz Ibrahim menyampaikan, dalam mencegah agar masyarakat tidak terpapar oleh pemahaman yang salah, maka diperlukan forum diskusi bersama. 

Di dalam diskusi tersebut, jangan kita saling menyalah-nyalakan orang, berikanlah penyampaian yang baik-baik agar diskusi. menghasilkan yang terbaik, ujarnya.

Dalam penyampaian Dalil Agama oleh Ulama melalui dakwah, maka dalam dakwah itu kita dapat mengerti apa maksud dari Tafsir-tafsir Ayat yang disampaikan oleh ulama tersebut.

"Kita Bangsa Indonesia yang diberikan beribu pulau, bermacam adat, suku dan bahasa, maka itu adalah merupakan Rahmat yang diberikan oleh Allah SWT dalam mempersatukan NKRI," tukasnya.

Kegiatan penyuluhan itu diakhiri dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri, dan dilanjutkan dengan foto bersama. Kegiatan itu selesai sekira pukul 12.00 WIB, situasi aman terkendali. (UK1)

iklan adsense

Post a Comment

0 Comments