Cegah Peredaran dan Bahaya Narkotika, Lembaga Anti Narkotika (LAN) Gelar Sosialisasi P4GN di SMP Negeri 8 Kota Padang
Fenomena ini ancaman serius bagi bangsa Indonesia, karena generasi muda mempunyai peran besar dalam menentukan arah bangsa. Bahkan imbasnya, ambisi menuju Indonesia Emas tahun 2045 nanti akan pupus jika fenomena ini terus di biarkan berlarut larut, kata Afrialdi Masbiran, SH, M.Hum, Ketua Lembaga Anti Narkotika Kota Padang, Pada Pionir, saat memberikan penyuluhan bahaya narkotika di SMP Negeri 8 Padang, Selasa, 21 Oktober 2025.
Afrialdi Masbiran mengatakan, dari tahun ke tahun angka pengguna dan pengedar narkotika terus mengalami peningkatan, kendati upaya pencegahan terus dilakukan. Ia mencontohkan seperti kegiatan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang ia lakukan di SMP Negeri 8 Kota Padang.
Dikatakan Afrialdi Masbiran, kegiatan sosialisasi P4GN tersebut, ia sengaja mendatangkan pemateri handal dari Lembaga Anti Narkotika (LAN) Provinsi Sumatera Barat, Seperti YP Sefdi Roentoe, S.Pd dan Titi Susiani, S.Pd, M.Pd, dengan tujuan para pelajar dapat dengan mudah memahami tentang bahaya narkotika, sehingga mereka dapat mengaplikasikan dalam keseharian mereka.
"Dengan memberikan pemahaman yang baik tentang risiko dan dampak negatif narkotika, diharapkan pelajar dapat terhindar dari penyalahgunaan nya," ucapnya.
Lanjut Afrialdi Masbiran mengatakan, ancaman penyalahgunaan narkotika ini juga dirasakan oleh masyarakat Sumatera Barat. Pasalnya, sejak Januari-April 2025 terjadi sebanyak 485 kasus, dengan tersangka sebanyak 637 orang, sedangkan pada tahun 2023 terjadi sebanyak 1.256 kasus dengan 1.693 orang tersangka, dan tahun 2024 terjadi 1.361 kasus dengan 1.768 tersangka. Dari data ini terjadi peningkatan kasus dari tahun 2023 – 2024 sebesar 8,36 % atau 105 kasus. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan, kalau kita tidak menanganinya secara serius dan bersama-sama, katanya.
Di Kota Padang sendiri juga terjadi peningkatan yang sama, kendati pemerintah daerah telah berupaya untuk menekan laju peredarannya. Bahkan kata Afrialdi Masbiran peningkatan angka penyalahgunaan narkotika tersebut menunjukan peningkatan secara signifikan.
Ia mengatakan selama bulan Januari hingga Juni 2024, ditemukan 10.281,1 gram ganja, 1.260,29 gram sabu, dan 35 butir ekstasi di kota ini. Jumlah tersebut diperparah dengan adanya peningkatan kasus narkotika yang melibatkan kelompok umur 15-24 tahun.
Peningkatan ini dipicu oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kurangnya pemahaman masyarakat dan pelajar mengenai dampak negatif narkotika. Disamping itu pengaruh perkembangan teknologi, seperti media sosial dan aplikasi pesan instan. Hal ini lah yang memperburuk keadaan karena telah mempermudah komunikasi dan transaksi antara pengedar dan pengguna, ucapnya.
Terkait kegiatan sosialisasi P4GN yang dilakukan di SMP Negeri 8 Padang, Afrialdi Masbiran menyebutkan, bahwa kegiatan itu adalah salah satu upaya untuk mewujudkan pelajar bebas dari narkotika. "Sejak dini mereka harus di beri pemahaman yang baik tentang bahaya narkotika, sehingga mereka memiliki ketahanan diri yang kuat untuk menolak peredarannya dan mengkonsumsinya," tukasnya (Boby)
0 Comments