KAPOLRES PADANG PANJANG DATANGI LOKASI LONGSOR

iklan adsense
Kapolres Padang Panjang Datangi Lokasi Longsor 

PADANG PANJANG, Pionir—Rabu 3 Juni 2020 itu hari telah merangkak malam jarum jam pun telah menunjukan pukul 21.30 WIB. Sementara hujan yang turun tak kunjung berhenti, bahkan curah hujan terlihat makin tinggi. Sebagian masyarakat yang bermukim di Jorong Guguak Kubu Gadang, nagari Sumpur, kecamatan Batipuh Selatan, kabupaten Tanah Datar yang masuk dalam wilayah hukum Kepolisian Resor (Polres) Padang Panjang ini pun mulai was-was dengan keadaan itu. 

Mereka mulai khawatir akan datangnya bencana alam. Tiba-tiba jam 21.30 Wib warga mendengar suara bergemuruh diiringi dengan longsoran tanah yang menimbun jalan raya di daerah itu dengan panjang 15 meter, lebar 3 meter dan tinggi 80 centimeter, Namun untuk akses jalan menuju Malalo atau Paninggahan begitu juga sebaliknya bisa dilalui melewati jalur alternatif. 

Kendati tak ada korban jiwa akibat bencana tanah ini, namun empat rumah di permukiman dekat Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar ini sempat tertimbun material longsor. 
Menurut Kasmir (66 tahun), anggota Kelompok Siaga Bencana Tanah Datar, lima rumah, satu surau, dan satu mobil tertimbun material lumpur dan batu. Satu rumah diantaranya hancur dan tidak layak dihuni. 

Sementara itu Kasubag Humas Padang Panjang AKP. Witrizawati, SH, MH kepada Pionir, Kamis pagi 4 Juni 2020 mengatakan, mendengar musibah yang melanda jorong Guguak Kubu Gadang, nagari Sumpur, kecamatan Batipuh Selatan, yang masuk dalam wilayah hukum Polres Padang Panjang itu, Kapolres Padang Panjang AKBP Apri Wibowo, S.IK lansung mendatangi lokasi bencana alam bersama dengan Pawas Iptu Khairul Zaman dan Kanit Laka Polres Padang Panjang Ipda Junaidi serta instansi terkait. 

Dikatakannya, selain merusak rumah dan mushalla, longsor juga menimbun jalan menuju Malalo atau menuju Paninggahan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. 

“Saat itu langsung dilakukan pembersihan tanah dan material rumah warga yang tertimpa musibah longsor,” kata Witrizawati. 
Longsor itu kata Witrizawati menambahkan, juga mengenai lahan pertanian masyarakat, namun untung saja lahan pertanian itu belum ditanami padi, tapi masih lahan tempat penyemaian benih. 

Longsor tersebut telah menyebabkan lima rumah warga mengalami kerusakan yaitu rumah milik Nofriadi (50 tahun), M. Nur atau Mak Inua (65 tahun) dimana rumahnya mengalami rusak berat, Syafril (65 tahun), Ermawati (54 tahun, Suku) dan rumah milik Zurni (50 tahun). Selain itu Mushalla Al Kausar juga mengalami rusak ringan. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments