POLSEK SIBERUT TERUS INGATKAN ORANG TUA DAN ANAK 

iklan adsense
POLSEK SIBERUT TERUS INGATKAN ORANG TUA DAN ANAK

MENTAWAI, Pionir--Kapolsek Siberut, Polres Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) Iptu Edy Surya Darman menyadari betul bahwa anak menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap kekerasan seksual karena anak selalu diposisikan sebagai sosok lemah atau yang tidak berdaya serta memiliki ketergantungan yang tinggi dengan orang-orang dewasa di sekitarnya.

“Hal inilah yang membuat anak tidak berdaya saat diancam untuk tidak memberitahukan apa yang dialaminya. Hampir dari setiap kasus yang diungkap, pelakunya adalah orang yang dekat dengan korban.

Tak sedikit pula pelakunya adalah orang yang memiliki dominasi atas korban, seperti orang tua, guru, tetangga dan lainnya,” kata Iptu Edy Surya Darman pada Pionir, Senin sore 27 Juli 2020.

Untuk itulah kata Edy Surya, ia memerintahkan Bhabinkamtibmas Polsek Siberut, Brigadir R. Sandi Yudha memberikan imbauan kepada para orang tua dan anak di daerah binaannya akan bahaya kekerasan terhadap anak yang marak terjadi, baik kekerasan pisik, psikis dan kekerasan seksual.

Kepada masyarakat Brigadir R. Sandi Yudha menyebutkan baha kasus kekerasan seksual terhadap anak masih menjadi fenomena gunung es. Hal ini disebabkan kebanyakan anak yang menjadi korban kekerasan seksual enggan melapor.

“Karena itu, sebagai orang tua harus dapat mengenali tanda-tanda anak yang mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual terhadap anak akan berdampak panjang, di samping berdampak pada masalah kesehatan di kemudian hari, juga berkaitan dengan trauma yang berkepanjangan, bahkan hingga dewasa,” kata Sandi Yudha mengingatkan. 

Dikatakannya, tidak ada satupun karakteristik khusus atau tipe kepribadian yang dapat diidentifikasi dari seorang pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Dengan kata lain, siapa pun dapat menjadi pelaku kekerasan seksual terhadap anak atau pedofilia. Kemampuan pelaku menguasai korban, baik dengan tipu daya maupun ancaman dan kekerasan, menyebabkan kejahatan ini sulit dihindari.

“Dari seluruh kasus kekerasan seksual pada anak baru terungkap setelah peristiwa itu terjadi, dan tak sedikit yang berdampak fatal.

Untuk itu para orang tua dan anak-anak sendiri harus lebih waspada dan jangan terpengaruh bujuk rayu dari orang dewasa yang baru dikenal,” ungkap Sandi Yudha.

Secara fisik kata Brigadir R. Sandi Yudha, memang mungkin tidak ada hal yang harus dipermasalahkan pada anak yang menjadi korban kekerasan seksual, tapi secara psikis bisa menimbulkan ketagihan, trauma, bahkan pelampiasan dendam.

Bila tidak ditangani serius, kekerasan seksual terhadap anak dapat menimbulkan dampak sosial yang luas di masyarakat. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments