UANG KIP MEMBUAT ANAK KALAP HINGGA TEGA MEMUKUL IBUNYA

iklan adsense
UANG KIP MEMBUAT ANAK KALAP HINGGA TEGA MEMUKUL IBUNYA

PADANG PANJANG, Pionir— Nurlela, bukan nama sebenarnya, yang saat ini berusia 54 tahun, sebenarnya adalah sosok ibu yang tak pernah kenal pamrih. Pemikul beban berat yang tak pernah merintih. Tak pernah peduli siang dan malam demi merawat dan menjaga buah cintanya bersama sang suami. Kendati cintanya tiada bertepi, tak ada jarak dan batas namun tak disangka ia malah mendapat perlakukan tidak manusiawi dari sang anak berinisial FH (17 tahun), yang saat ini masih menimba pendidikan di sebuah SMK Negeri di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar). 

Sang anak FH sepertinya tak pernah tau betapa tercurahnya kasih sang ibu pada anaknya. Tak jarang si ibu harus menahan nafsunya untuk memakan makanan yang terasa enak di lidah, demi anak-anak tercinta. 

Malah tak jarang pula sang ibu lebih memilih berlauk kan kerupuk dan nasi, kemudian memberikan lauk ikan, tahu, tempe kepada anak-anaknya. Namun tak disangka baru-baru ini FH tanpa ada rasa iba tega memukul ibunya yang mulai berangkat tua tersebut hingga pingsan, pada Kamis 23 Juli 2020. 
Peristiwa pemukulan anak terhadap ibunya ini diakui Kapolsek Padang Panjang AKP Pamuji kepada Pionir, Kamis sore. 

Dikatakan, peristiwa memiriskan tersebut bermula mana kala sang ibu tidak memperbolehkan FH memegang uang bantuan pemerintah yang baru diterima sebesar senilai Rp1 juta melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang mereka jemput pada Kamis itu. 

“Setelah menerima bantuan pendidikan dari pemerintah tersebut si ibu lalu membayar hutang dan administrasi sekolah lainnya sebesar Rp200 ribu. Sisa uang sebesar Rp800 ribu itu lalu diminta FH,” terang Pamuji. 

Khawatir uang tersebut akan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, sang ibu pun menolak kehendak si buah hati. 

Merasa kehendaknya tidak dituruti sang ibu, terjadilah penganiayaan tersebut dan lokasinya tidak jauh dari gerbang sekolah FH. “Si Ibu mendapatkan tonjokan dari anaknya hingga hidungnya mengeluarkan darah. 

Tapi, aksi pemukulan tersebut dilihat banyak orang karena memang saat itu lokasi kejadian sedang ramai. FH lalu diamankan warga dan dilaporkan ke Polsek Padang Panjang, sementara sang ibu dibawa ke rumah sakit terdekat,” ungkap Pamuji. 
Mendapatkan informasi tersebut kata Pamuji menjelaskan, Polisi langsung mendatangi lokasi kejadian, FH pun diamankan dan dibawa ke Polsek untuk diperiksa. Sedangkan, sang ibu menyusul ke Polsek setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Saat dipertemukan oleh polisi di Polsek Padang Panjang, ternyata dorongan cinta membuat sang ibu tak mau membuat laporan Polisi. 

Ia hanya bermohon agar sang anak dibina dirumahnya dengan balutan penuh cinta dari seorang ibu untuk anaknya. 

Masalah tersebut kata Pamuji menerangkan, akhirnya diselesaikan pihak Polsek Padang Panjang dengan mediasi saja. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments