PASCA DIHOYAK GEMPA KAPOLSEK SIPORA LANGSUNG PANTAU SITUASI

iklan adsense

PASCA DIHOYAK GEMPA KAPOLSEK SIPORA LANGSUNG PANTAU SITUASI

MENTAWAI, Pionir—Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah telah dua kali diguncang gempa bumi tektonik bermagnitudo di atas 5,0 SR. Gempa pertama terjadi pada Senin 3 Mei 2021, berkekuatan Magnitudo 5,7 di 35 kilometer tenggara Tua Pejat. Gempa yang terjadi pada jam 00.46 WIB terjadi di kedalaman 29 kilometer, berpusat di Samudera Indonesia perairan barat Kepulauan Mentawai.

Berdasarkan informasi BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Tuapejat, Kepulauan Mentawai dengan intensitas III-IV MMI. Sedangkan di Padang dengan intensitas II-III MMI, serta di Bukittinggi, Indragiri Hilir, Pariaman, Payakumbuh, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok, Solok Selatan, dan Sungai Penuh sebesar II MMI.

Gempa bumi ke dua kalinya terjadi pada Rabu 5 Mei 2019, jam 08.24 WIB dengan Magnitudo 5,8 SR, guncangan gempa dirasakan di daerah Mentawai, Painan, Padang, Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh.

Menurut informasi BMKG, gempa kedua ini berpusat di titik koordinat 2,06 LS dan 99,59 BT. Lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 1 kilometer arah timur kota Tuapejat, Mentawai, pada kedalaman 41 kilometer.

Pasca guncangan gempa kedua yang sempat membuat beberapa bangunan dekat dari pusat gempa retak-retak tersebut Kapolsek Sipora, Polres Kepulauan Mentawai Iptu Donny Putra, SH. MH di bersama Camat Sipora Selatan Jasril S.Sos, M.Ap pada hari Rabu pagi 5 Mei 2021 sekira jam 08.30 WIB langsung turun ke lapangan untuk melaksanakan pemantauan situasi di sekitaran Desa Sioban sampai Desa Nemnemleleu.

“Saat itu kita sempat memantau air laut, apakah surut atau tidak, karna bila air laut surut dikhawatirkan  merupakan tanda-tanda akan terjadi tsunami. Namun syukur saat kita pantau air laut tidak surut dan masyarakatpun merasa agak tenang,” kata Donny Putra.

Dikatakan Iptu Donny Putra dari hasil pemantauan sampai saat ini tidak ada kerugian yang muncul akibat dari gempa yang terjadi, baik kerugian jiwa ataupun kerugian materil dimana tidak ada bangunan-bangunan yang roboh atau runtuh termasuk fasilitas umum seperti jembatan juga tidak ada yang ambruk.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi kepada wartawan mengatakan, pasca gempa itu sejumlah bangunan di Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai mengalami retak-retak, salah satunya adalah ruang IGD RSUD Mentawai.

Kemudian kata Novriadi menambahkan, Puskesmas Bosua juga mengalami retak, namun masih aman untuk digunakan. Novriadi menyebut pihaknya sudah melakukan pemantauan sejumlah bangunan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk bangunan bertingkat, rumah ibadah dan hotel di seputaran Tuapejat kondisi aman. (Firman Sikumbang)

iklan adsense

Post a Comment

0 Comments