TIM SATGAS COVID 19 KECAMATAN PAGAI SELATAN LAKUKAN TRACING PADA WARGA POSITIF COVID-19

iklan adsense

TIM SATGAS COVID 19 KECAMATAN PAGAI SELATAN LAKUKAN TRACING PADA WARGA POSITIF COVID-19

MENTAWAI, Pionir—Kendati Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut sudah berhasil meningkatkan kapasitas 3T (testing, tracing, treatment) untuk pasien Covid-19, namun seperti diketahui angka testing belum mencapai target, salah satu kendalanya adalah masih sulitnya melakukan pelacakan atau tracing.

Hal ini juga dialami Tim Satgas Covid 19 Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kenyataan tersebut pun diakui Kapolsek Sikakap, Polres Kepulauan Mentawai, Polda Sumatera Barat (Sumbar) AKP Tirto Edhi SH saat dihubungi Pionir, Rabu 26 Mai 2021.

“Kesulitan itu dialami Tim Satgas Covid 19 Kecamatan Pagai Selatan saat melakukan tracking dan melaku pengecekan terhadap salah satu warga Dusun Mapoupou, Desa Makalo,  Kecamatan Pagai Selatan yang positif Covid19 berinisial “ES”, dimana dari hasil swab tes yang dikeluarkan Laboratorium Unand Padang, ES dinyatakan positi,” kata Tirto Edhi.

Kendala lain yang dihadapi Tim Satgas Covid 19 Kecamatan Pagai Selatan ini kata Tirto Edhimenambahkan, adalah medan yang sulit ditempuh. Seperti yang dialami pada Selasa pagi 25 Mai 2021,  dengan mempergunkan long boat milik Puskesmas Malakopa sekira pukul 10.00 wib tim berangkat menuju Dusun Mapoupou.

“Tim ini sempat mampir di pusat Desa di Makalo untuk menyingahi camat beserta rombonganya.  Tim pun melanjutkan perjalanan menuju Muara Dusun Mapoupou dengan lama perjalan sekira 1,5 jam. Sampai di Muara Mapoupou tim harus menyambung perjalan dengan menyusuri sungai yangg saat itu pasang lagi surut dan tidak bisa dilewati oleh long boat. Akhirnya tim melanjutkan  perjalanan dengan mempergunakan boat pompong yang lebih kecil dengan jarak tempuh 45 menit perjalanan,” kata Tirto Edhi.

Celakanya kata Tirto Edhi menambahkan, begiti tim sampai di tempat, sayangnya warga yang dinyatakan positif Covid-19 tidak berada di tempat.

“Menurut warga dia melarikan diri ke ladang karna takut akan dikarantina oleh Tim Gugus Tugas. Saat itu tim berkoordinasi dengan kepala dusun untuk mencari yang bersangkutan. Karena kedatangan tim bukan untuk mengkarantinakan, setelah dibujuk oleh kepala dusun akirnya yang bersangkutan mau menemui Satgas. Setelah mendapat penjelasan dari Waka Polsek serta Danramil akirnya yang bersangkutan mau untuk diswab. Kepada yang bersangkutan juga dijelaskan agar tidak berkeliaran di luar rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan warga lainya, serta harus tetap di rumah. Untuk kebutuhan yang bersangkutan ditanggung oleh pemerintah Desa Makalo dan setiap hari di pantau oleh Bidan Desa,” kata Tirto Edhi.

Karena yang bersangkutan sudah banyak berintraksi dengan warga lainya, kata AKP Tirto Edhi, terpaksa dilakukan swab tes terhadap 15 orang warga yang sudah kontak erat dengan yang bersangkutan. (Firman Sikumbang)

iklan adsense

Post a Comment

0 Comments