877 Pelajar SMP 21 Kota Padang Ikuti Sosialisasi Bahaya Narkotika

iklan adsense

877 Pelajar SMP 21 Kota Padang Ikuti Sosialisasi Bahaya Narkotika

Padang, Pionir-- Ratusan siswa SMP 21 Kota Padang mengikuti kegiatan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang di selenggarakan  oleh Lembaga Anti Narkotika (LAN) Kota Padang, Jumat  26 September 2025.

Acara yang berlangsung di Pendopo SMP 21 Padang tersebut dihadiri oleh seluruh pelajar, dan majelis guru, dengan mendatangkan dua orang narasumber handal dari Lembaga Anti Narkotika Sumatera Barat (Sumbar) dan Lembaga Anti Narkotika Kota Padang,  yakni  Titik Susiani, M.Pd dan Zalfitra S. Sos, S. Pdi. Kegiatan tersebut juga di hadiri oleh Ketua Lembaga Anti Narkotika Sumatera Barat Firman Sikumbang, Bendahara Lembaga Anti Narkotika Sumatera Barat Citra Widya Sari, SE Akt. Kegiatan ini difokuskan kepada seluruh pelajar sebagai langkah pencegahan dini terhadap penyalahgunaan narkotika.

"Awalnya kita berniat mengundang seluruh orang tua siswa, agar dapat mendengarkan penguatan P4GN yang di sampaikan oleh tim Lembaga Anti Narkotika, tapi sayang, mereka berhalangan hadir, karna kegiatan yang kita usung di jadwal kan pada jam kerja" sebut Kepala Sekolah SMP 21 Padang  Rahmadina, M.Pd kepada Pionir.

Kata Rahmadina, dalam sosialisasi ini para siswa diperkenalkan tentang apa itu narkotika, jenis-jenisnya, serta dampak buruk yang dapat merusak kesehatan fisik, mental, bahkan masa depan mereka. Satu persatu siswa di panggil ke depan untuk memaparkan apa itu narkoba, serta bahayanya. Bagi siswa yang dapat menjawab, mereka di beri hadiah,  luar biasa ! ucapnya.

"Tampak penuh semangat, para siswa bersorak sorai mendengar pemaparan bahaya penyalah gunaan narkotika yang di sampaikan oleh pemateri Lembaga Anti Narkotika Sumatera Barat Tiitk Susiani, M.Pd. Bangga nya mereka dengan cerdas menjawab pertanyaan itu," ujar Kepala sekolah yang pernah mewakili Indonesia mengikuti kegiatan Regular Course yang diselenggarakan oleh Seameo Recsam di Penang,Malaysia pada tahun 2024 yang lalu.

Dikatakan nya, kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkotika kali ini merupakan momen yang sangat luar biasa yang bisa kita laksanakan secara rutin pada tahun-tahun berikutnya. Dengan harapan para pelajar dapat memahami dampak buruk dari narkotika tersebut, ujarnya.

Sementara itu Titi Susiani, M. Pd dalam paparanya mengatakan, saat ini bangsa kita sedang dilanda masalah yang sangat serius. Masalah tersebut adalah penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda/pelajar. Hampir setiap saat kita mendapatkan berita di media elektronik atau media cetak yang menyebutkan kondisi generasi muda kita semakin buruk. Oleh sebab itu seluruh elemen masyarakat harus ikut andil dalam melakukan pencegahan. Sebab, narkotika adalah bahaya nasional yang harus diantisipasi dan diberantas. 

"Seluruh elemen masyarakat harus ikut andil dalam mencegah dan mengatasi masalah penyalahgunaan narkotika ini. Generasi muda adalah harapan bangsa, di pundak merekalah masa depan bangsa ini diletakkan. Karena itu, pada kesempatan ini kami mengajak  siswa/i SMP 21 Kota Padang untuk katakan tidak pada narkoba. Jangan biarkan narkoba menghancurkan masa depan kita," katanya.

Pada kesempatan itu Titik Susiani juga menyampaikan data penyalahgunaan narkotika selama bulan Januari hingga Juni 2024, ditemukan 10.281,1 gram ganja, 1.260,29 gram sabu, dan 35 butir ekstasi di kota ini. Jumlah tersebut diperparah dengan adanya peningkatan kasus narkotika yang melibatkan kelompok umur 15-24 tahun.

Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Padang mencatat telah menangani sebanyak 83 kasus tindak pidana narkotika selama periode Januari hingga April 2025.

Dari kasus tersebut, kata Titik sebanyak 165 tersangka berhasil diamankan dan diproses secara hukum, termasuk enam anak di bawah umur yang masuk kategori Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Data ini menunjukkan adanya penurunan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencapai 127 kasus. Meski demikian, keterlibatan anak dalam penyalahgunaan narkotika masih menjadi perhatian serius, ungkapnya

Pada saat itu kita juga berpesan kepada kepala sekolah, majelis guru agar selalu mengawasi dan memperhatikan perilaku anak/pelajar, mengingat usia mereka masih tergolong labil, keingintahuan mereka tinggi sehingga rawan untuk mencoba hal-hal yang negatif, seperti mengkonsumsi  narkotika dan lain sebagainya.

"Mudah-mudahan melalui kegiatan ini kedepannya dapat mencegah para siswa dari pengaruh buruk narkotika," pungkasnya. 

Zalfitra S. Sos, S. Pdi dalam paparannya juga mengatakan, saat ini daya rusak narkoba begitu besar, karena selain menghancurkan penggunanya, narkoba juga memberikan dampak buruk untuk keluarga, tetangga dan lingkungan. Oleh karena itu setiap pelajar harus memiliki keimanan yang kuat agar tidak terpapar narkotika. 

Karena dengan keimanan yang kuat , mereka akan meyakini bahwa narkoba adalah sesuatu yang haram. Sehingga ketika mereka di iming-imingi dengan cara apapun, maka godaan narkotika tersebut tidak akan mempan menembus relung hati mereka, ucapnya.

Lanjut Zalfitra mengatakan permasalahan narkoba harus ditangani secara bersama-sama. Menurut perspektifnya, selain orang tua, kita perlu menggandeng para tokoh yang memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat. Hal itu dinilai akan lebih efektif untuk menyampaikan pesan bahaya narkotika secara luas.

"Karena narkotika begitu mengancam, maka semua elemen masyarakat harus bersatu memerangi nya," kata Zalfitra mengakhiri (Firman Sikumbang)


iklan adsense

Post a Comment

0 Comments