POLRES PAYAKUMBUH BERIKAN PEMAHAMAN COVID-19

iklan adsense
Polres Payakumbuh Berikan Pemahaman COVID-19 

   PADANG, Pionir—Suasana Masjid Nurul Falah di Kelurahan Pakan Sinayan, Kota Payakumbuh sedikit berbeda pada Selasa 17 Maret 2020, jam 13.00 WIB setelah Sholat Zuhur. 

    Saat itu sekitar 30 orang jamaah masjid terlihat antusias mendengarkan penyuluhan kesehatan dalam rangka antinsivasi penyebaran virus corona (COVID-19) yang digelar Urkes Bag Sumda Klinik bersama Personil Sat Binmas Polres Payakumbuh. 

   Penyuluhan itu disampaikan oleh Aipda Alen Marsio Beldi Amd. Kep (Baur Kes), Ipda Yosep Edi Sumanto (Kanit Binkamsa) dan Bripka Romi Andra YS. SH (Bamin Kes) 

    Masing-masing mereka silih berganti memberikan materi penyuluhan upaya pencegahan penyebaran virus corona, tentang pengertian virus corona, gejala dan cara pencegahanya. 
  Menurut Aipda Alen Marsio Beldi dalam penyuluhan itu mengatakan, virus corona ini menyerupai mahkota dan bisa menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan, dimana gejala pada manusia adalah infeksi saluran pernafasan akut.

   “Virus ini bersifat zoonosis artinya menular dari hewan ke manusia. Jenis virus baru ini yaitu SARS CoV 2 baru diidentifikasi pada manusia pada Desember 2019, kasusnya ditemukan di Wuhan, China dan penyakitnya dinamakan COVID-19,” kata Alen Marsio Beldi. 

    Ia mengatakan, penularan virus ini melalui droplet yaitu percikan air ludah yang keluar pada saat batuk dan bersin dari orang yang sudah terinfeksi. Droplet ini lalu turun dan mengenai benda di sekitarnya yang apabila disentuh oleh orang sehat, kemudian tangannya menyentuh mata, hidung dan mulut maka akan menyebabkan virus ini masuk ke tubuh melalui mukosa organ td. 

    “Penularan juga bisa terjadi secara langsung yaitu pada saat orang terinfeksi batuk atau bersin, kemudian orang di sekitarnya yang berjarak kurang dari 1 meter menghirup droplet tersebut dan masuk ke saluran nafas,” kata Alen Marsio. 
   Sementara Ipda Yosep Edi Sumanto mengatakan, menerangkan tentang definisi operasional dalam perkembangan virus corona ini. Ia mengatakan ada istilah ODP (Orang Dalam Pemantauan). 

    Dalam kasus ini kata Yosep, ada gejala ringan yang dialami oleh ODP, seperti demam, batuk, pilek diikuti dengan adanya riwayat bepergian ke negara atau daerah terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala.  “Dalam hal ini tindakan atau self isolation yang dilakukan adalah melapor ke puskesmas,” terang Yusep. 

    Ia mengatakan, dalam kasus ODP ini ada gejala yang lebih berat seperti demam batuk pilek disertai sesak nafas, dan butuh perawatan di rumah sakit. serta ada riwayat bepergian ke negara atau daerah terdampak dalam 14 hari sebelum muncul gejala. 
Atau ada riwayat kontak dengan orang yang positif COVID 19.
  Sementara Bripka Romi Andra YS dalam penyuluhan itu memberikan informasi terkait tindakan pencegahan yang bisa dilakukan supaya terhindar dari penyakit ini dan tidak terjadi penyebaran yang lebih luas. Namun demikian katanya, masyarakat tetap waspada, tapi tidak panik. 

   Yang paling penting kata dia, dalam membatasi penularan virus ini adalah dengan menghindari dulu dari keramaian atau acara yang melibatkan orang banyak, dengan mengisolasikan diri di rumah. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments