POLRES MENTAWAI GANDENG KEPALA SUKU SIKEIRE

iklan adsense
Polres Mentawai Gandeng Kepala Suku Sikeire 


MENTAWAI, Pionir—Keberadaan Suku Sikeire di kabupaten Kepulauan Mentawai hingga saat ini masih ada. Mereka mendiami kampung di balik pegunungan yang menjulang, di seberang laut bergelombang. Orang-orang dari Suku Sikeire ini hidup tenang di dalam hutan-hutan yang masih asri yang tak tersentuh modernisasi. 

Keberadaan suku pedalaman ini cukup menarik, mereka hidup sangat harmonis dengan alam sekitarnya. Kehidupan mereka pun sangat kental dengan tradisi dan budaya aslinya. Sepintas mereka terlihat seperti terisolasi dari kehidupan luar. Namun mereka hidup damai dan punya cara hidup berbeda dengan manusia moderen lainnya. 

Mereka juga punya bahasa dan adat istiadat yang berbeda. Kepala suku bagi masyarakat pedalaman ini masih sangat dihargai, kata-katanya pun masih menjadi panutan. 

Untuk itulah Kepolisian Resor (Polres) Mentawai berupaya mengandeng kepala suku Suku Sikeire untuk menyampaikan pesan pada keluarganya yang hidup di perantauan, agar tidak pulang kampung di tengah wabah virus corona atau Covid-19 sedang berjangkit. 
Pada Sabtu 18 April 2020 AKBP Dody Prawiranegara, SH, MH, S.IK bersama Waka Polres Kompol Maman Rosadi SH didampingi beberapa orang PJU dan personel Polres Mentawai langsung menuju ke desa Rorogot dimana perkampungan Suku Mentawai tinggal. 

Kata Maman Rosadi, untuk bisa sampai ke sana, bisa berangkat dari ibukota provinsi Sumatra Barat, Padang, dan menghabiskan 4-5 jam di atas kapal cepat menuju Muara Siberut. Setelah itu, masih harus menempuh 7 jam perjalanan menyusuri sungai naik kapal kecil jenis pompong untuk sampai di perkampungan Suku Mentawai. 

Di daerah pedalaman itu, kata Maman rombongan dari Polres Mentawai bertemu dengan “Sikeire” atau pemimpin suku, yang dianggap pintar meracik obat-obatan dan bisa meneghubungkan dunia mereka dengan dunia roh.
“Saat itu kami bertemu dengan Pangarita Siritoitet dan Julianus Liktek Salemurat yang bisa diajak berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Kepada mereka kami meminta agar bersedia memberikan imbauan melalui video, agar warganya yang berada di perantauan tidak pulang kampung di saat virus corona sedang mewabah di berbagai belahan daerah di Indonesia,” kata Maman Rosadi. 

Pangarita Siritoitet dan Julianus Liktek Salemurat pun merespon dengan baik permintaan Kapolres Mentawai tersebut. Dengan menggunakan bahasa asli Mentawai kedua tokoh adat ini menyampaikan pesan bahwa mereka di kampung halaman dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. 

Mereka juga meminta agar yang sedang di perantauan jangan pulang dulu demi memutus mata rantai penyebaran virus corona. 

Kedua tokoh adat, Pangarita Siritoitet dan Julianus Liktek Salemurat ini juga berpesan agar warganya yang hidup di rantau untuk menjaga diri. Mereka juga berpesan agar rajin-rajin mencuci tangan dan selalu pakai masker. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments