POLRES MENTAWAI TENANGKAN PERSONIL MELALUI BINROHTAL

iklan adsense
Polres Mentawai Tenangkan Personil Melalui Binrohtal

MENTAWAI, Pionir—Kamis pagi 9 April 2020 itu kegiantan bimbingan rohani dan mental (Binrohtal) personel Polres Kepulauan Mentawai berlansung tak seperti biasanya. Bila biasanya giat Binrohtal dilakukan setelah apel pagi setiap hari Kamis dalam masjid, namun pada Kamis ini dilaksanakan di halaman Polres setempat sambil berjemur dengan penceramah Ustad Salam SPd, Kepala Pondok Pesantren Tua Pejat.

Menurut Kapolres Mentawai AKBP Dody Prawiranegara S.IK didampingi Waka Polres Kompol Maman Rosadi SH, dasar dari pemikiran bimbingan rohani dan mental ini berangkat dari asumsi bahwa agama itu merupakan kebutuhan fitri dari semua manusia.

Allah telah menciptakan manusia dan telah meniupkan ruh-Nya, sehingga iman kepada Allah merupakan sumber ketenangan, keamanan dan kebahagiaan manusia. Sebaliknya dalam paradigma ini, maka ketiadaan iman kepada Allah merupakan sumber kegelisahan dan kesengsaraan bagi manusia, kata Dody Prawiranegara.

Untuk itulah kata Dody menambahkan, di tengah situasi merebaknya virus corona atau Covid-19 saat ini, manusia mendahulukan statusnya sebagai makhluk beragama. Sebab kedudukan manusia sebagai makhluk beragama akan mengantarkannya sebagai makhluk yang mampu melakukan hubungan vertikal dengan melaksanakan kewajiban terhadap Allah sekaligus hubungan horisontal sebagai anggota komunitas sosial.

“Untuk itu pada giat Binrohtal hari ini kita mendatangkan Ustad Salam SPd, Kepala Pondok Pesantren Tua Pejat, guna memberikan penjelasan bagaimana sikap umat beragama dalam menghadapi wabah virus corana yang sedang merebak,” kata Dody.

Sementara itu Ustad Salam dalam ceramahnya mengatakan, pandemi virus corona mesti dianggap sebagai ujian dari Allah SWT. Hal ini sejalan dengan FirmanNya dalam QS. Al-Anbiyaa’ ayat 35, yang artinya, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.

Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai ujian/cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan”.
Sikap terbaik menghadapi ujian berupa serangan virus corona itu kata Ustad Salam mengingatkan, pertama harus berikhtiar menghindarinya dengan memperhatikan hukum kausalitas Sunnatullah. 

Misalnya, harus mencuci tangan ketika akan makan atau minum atau baru datang dari bepergian. Kemudian yang kedua kata Ustad Salam, bertawakkal sepenuhnya kepada Allah setelah berikhtiar. 

“Bahkan harus yakin sepenuhnya atas usaha sungguh-sungguh pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19. “Hal ini sebagaimna firman Allah SWT: Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal. 

Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada seorangpun yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang bisa menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah hanya kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (Qs Ali Imran: 59-60)”. ( Firman Sikumbang
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments