TERKAIT KEKERASAN SEKSUAL KAPOLSEK SIKABALUAN INGATKAN PARA PELAJAR

iklan adsense
TERKAIT KEKERASAN SEKSUAL, KAPOLSEK SIKABALUAN INGATKAN PARA PELAJAR

MENTAWAI, Pionir—Fakta membuktikan kekerasan seksual terhadap anak meningkat dari tahun ketahun. Peningkatan ini terjadi dibanyak negara, termasuk juga di Indonesia. Dari banyak Propinsi di Indonesia, kekerasan seksual menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Fakta ini dipahami betul oleh Kapolsek Sikabaluan Iptu Jennedi. 

Banyak anak yang menjadi korbannya, tidak hanya anak perempuan, anak laki-lakipun rawan untuk dijadikan korban kekerasan seksual,” kata Jennedi pada Pionir, Senin 13 Juli 2020, usai melaksanakan kegiatan penerapan adaptasi kebiasaan baru dan sosialisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak di SMA 1 Siberut Utara dan SMP 1 Siberut Utara. 

Kegiatan ini selain dihadiri Kapolsek Sikabaluan beserta anggota juga dihadiri Camat Siberut Utara diwakili Sekcam beserta staf, Kepala Puskesmas Siberut Utara beserta staf dan Ketua Bhayangkari Ranting Sikabaluan beserta anggota. 
Dalam kesempatan tersebut Kapolsek dan Ketua Bhayangkari Ranting Sikabaluan memberikan sosialisasi kepada pelajar agar tetap mematuhi tiga adaptasi kebiasaan baru yaitu wajib memakai masker, cuci tangan setiap melakukan aktifitas, dan menjaga jarak. 

Disamping itu, untuk menekan meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuang dan anak, Kapolsek menyampaikan kepada para pelajar terutama pelajar perempuan agar selalu mawas diri dan tidak tergoda dengan bujuk rayu predator pelecehan seksual. 

“Apabila diketahui ada pelaku-pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan tempat tinggalnya, segera laporkan ke Polsek Sikabaluan atau Pos Polisi terdekat,” kata Kapolsek Sikabaluan Iptu Jennedi kepada para siswa SMA 1 dan SMP 1 Siberut Utara. 
Dikatakan Jennedi, dari banyaknya anak yang menjadi korban kekerasan seksual, 60% adalah anak usia sekolah dasar yang terdiri dari 85% perempuan dan 15% laki-laki. Sedangkan pelakunya, 90% dikenal baik oleh korban, kemudiann lokasi kejadiannya adalah di sekitar tempat tinggal korban. 

“Kekerasan seksual terhadap anak ini akan berdampak kepada kesehatan fisik, psikologis dan ekonomi keluarga. Oleh sebab itu perlu dilakukan pencegahan sesegera mungkin, agar korban kekerasan seksual terhadap anak di di Mentaai tidak bertambah banyak,” kata Jennedi mengingatkan. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments