FAUZI BAHAR BISA JADI ANCAMAN BAGI MAHYELDI 

iklan adsense
FAUZI BAHAR BISA JADI ANCAMAN BAGI MAHYELDI 

PADANG, Pionir--Dengan mendaftarnya Letkol Laut (P) (Purn.) Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si. gelar Datuk Nan Sati ke Koalisi Poros Baru sebagai calon Gubernur Sumbar di Hotel Bumi Minang, Kota Padang, Kamis 6 Agustus 2020 lalu, banyak pengamat politik memprediksi "pertarungan" Pilkada Sumbar bulan Desember 2020 bakal menjadi seru. 

Pengamat politik dari Universita Eka Sakti (Unes) Padang, DR Tarma Sartima M.Si juga punya padangan begitu. Bahkan kata mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unes Padang ini, tinggal kejelian Koalisi Poros Baru untuk memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung dari sekian banyak tokoh yang mendaftar ke koalisi tiga partai, yang terdiri Partai Golkar, Partai Nasdem, PKB dengan total 13 kursi tersebut. 

Rang sumando Minang ini mengatakan, secara pribadi ia lebih memilih sosok Fauzi Bahar sebagai representasi orang dari Kota Padang. Dengan demikian kata dokor jebolan UTM Malaysia ini kekhawatiran tak adanya perwakilan Kota Padang dalam Pilgub Sumbar Desember mendatang terjawab sudah. 

Tarma mengatakan, putra asli Padang harus tetap dimunculkan di Pilkada Sumbar mendatang. Apalagi kata dia menambahkan, Fauzi Bahar merupakan putra Kototangah, yaitu kecamatan dengan DPT terbesar di Sumbar bahkan melebihi 7 kabupaten/kota di Sumbar ini. 

Dikatakan Tarma Sartima, berdasarkan pengesahan dalam Rapat Pleno KPU Provinsi Sumatera Barat 12 April 2019, di Kecamatan Kototangah saja, DPT mencapai 112.663. 

Sementara kata Tarma menjelaskan, Kota Padang saat ini memiliki DPT 592.162 dari 3.718.237 DPT Sumbar, atau 16 parsen dari pemilih. Tarma yakin, bermodal sukses menjadi Walikota Padang selama dua periode dengan program-program keagamaan yang masih jadi panutan hingga sekarang, baik di Sumbar maupun naisonal, Fauzi Bahar akan menjadi "ancaman" bagi Mahyeldi yang merupakan orang Agam saat ini menjabat sebagai Walikota Padang, yang juga maju pada Pilkada Sumbar Desember mendatang. 

Mahyeldi yang sebelumnya dianggap sebagai “wakil” Kota Padang kata Tarma menambahkan, tentu tak segampang itu akan meraih suara masyarakat Kota Padang, apalagi kecamatan Koto Tangah. 

Dengan demikian kata Tarma Sartima menjelaskan, dengan kehadiran sosok Fauzi Bahar, tentu "pertarungan" Pilkada Sumbar mendatang akan menjadi seru. 

Di sinilah kejelian Koalisi Poros Baru dituntut untuk memilih sosok yang akan diusungnya maju dalam percaturan Pilkada Sumbar pada 9 Desember 2020. 

Ketika disinggung tentang opini yang berkembang bahwa Fauzi Bahar seorang pemimpin otoriter yang ditakuti oleh bawahannya, Tarma hanya tersenyum. 

Ia hanya mengatakan jawaban penuh makna, "Saya rasa itu hanya persoalan bagi bawahan yang tidak punya kesunguhan sebagai abdi negara," katanya. 

Seharusnya untuk menilai seorang pemimpin kata Tarma menjelaskan, tentu tidak sesederhana itu. Bagi Tarma, selama memimpin Kota Padang Fauzi Bahar dinilai cukup sukses membangun "infrastruk" akhlak dan akidah para generasi penerus. 

Ke depan kata Tarma menjelaskan, Sumbar butuh pemimpin yang punya kesungguhan untuk membangun "infrastruk" akhlak dan akidah para generasi penerus. Sebab, untuk membangun infrastruk dalam bentuk fisik, semua kepala daerah pasti bisa melakukan asalkan didukung dengan anggaran yang cukup. (Firman Sikumbang)
iklan adsense

Post a Comment

0 Comments