KAPOLSEK SIPORA “DINGINKAN” MUSRENBANG YANG BERLANGSUNG TEGANG

iklan adsense

KAPOLSEK SIPORA “DINGINKAN” MUSRENBANG YANG BERLANGSUNG TEGANG


MENTAWAI, Pionir—Kendati wartawan Pionir tak ikut menghadiri kegiatan Musrenbang tingkat Kecamatan Sipora Selatan untuk tahun 2022 di Gedung Nasional Kecamatan Sipora Selatan, Kabupaten Kemulauan Mentawai pada Kamis 11 Februari 2021 itu, namu Pionir mendapat informasi bahwa Musrenbang hari itu sempat berlangsung “panas”.

Pada Musrenbang yang berlangsung pada jam 10.00 hingga 18.30 WIB itu sempat berlangsung “tegang”, karena rapat yang dihadiri Camat Sipora Selatan Jasril S.Sos M.Pd,  Kapolsek Sipora Iptu Donny Putra, SH, MH, Danramil 03 Sipora yang diwakili Sertu Iswandi, para Kepala Desa di Kecamatan Sipora Selatan, tokoh agama, tokoh adat dan lainnya itu nyaris tidak dihadiri oleh para kepala OPD, namun hanya mengutus perwakilan saja.

Padahal kehadiran para kepala dinas sangat penting dalam Musrenbang tingkat kecamatan untuk mendengarkan usulan yang dibawa desa dan kelurahan, agar lebih memahami kebutuhan desa atau kelurahan yang ada.

Ternyata inilah yang membuat Musrenbang itu berlangsung “tegang”, sebab Camat Sipora Selatan Jasril agak sedikit gusar melihat kenyataan itu, karena hampir rata-rata kepala OPD tak ada yang datang.

Jasril khawatir, jangan sampai yang dibawa di Musrenbang kabupaten nanti adalah program tidak mendesak, sehingga sia-sia. Padahal yang menjadi program paling dirindukan dan diharapkan masyarakat saat ini adalah : Perbaikan jalan dari Sioban sampai ke Bosua dimana jalan yang ada saat ini sudah sangat parah serta jembatannya juga tidak layak lagi.

Kapolsek Sipora Iptu Donny Putra SH, MH yang ikut menghadiri Musrenbang pada saat itu kepada Pionir, Senin 15 Februari 2021 mengakui ada sedikit gangguan saat itu.

“Benar, namun berkat komunikasi yang kita jembatani antara camat dengan perwakilan OPD, Musrenbang itu berlanjut hingga sebelum Magrib,” kata Donny Putra.

Dikatakannya, Camat Sipora Selatan sebelumnya sudah mendapat “tekanan” dari masyarakat agar cepat menuntaskan penyelesaian jembatan yang rusak tersebut, minimal warga yang berada di belakang seperti Bosua dan Berilou meminta diaktifkan lagi kapal antar pulau ke daerahnya dan juga pasar di Sao karena semenjak jembatan di Desa Nemnemleleu roboh masyarakat susah untuk mendapatkan sembako, kalaupun ada dengan harga cukup mahal karna masyarakat mempergunakan kapal Longboat ke Sioban untuk membeli kebutuhan dengan harga sewa kapal Boat Rp2,5 juta.

Intinya kata Iptu Donny Putra menjelaskan, saat itu Camat Sipora Selatan Jasril mengharapkan yang datang pada Musrenbang itu adalah kepala OPD, minimal dihadiri Sekretaris Dinas atau minimal orang mumpuni di bidangnya, sebab ini merupakan moment mereka untuk mendengarkan aspirasi dan usulan dari masyarakat desa. (Firman Sikumbang)


iklan adsense

Post a Comment

0 Comments