Kapolsek Lembah Melintang Hadiri Halaqah Fiqh Peradaban NU

iklan adsense

Kapolsek Lembah Melintang Hadiri Halaqah Fiqh Peradaban NU

Lembah Melintang, Pionir—Halaqah Fiqh Peradaban dalam rangka menyambut 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) tahun 2022 ini digelar di 250 titik di Indonesia. Satu titik diadakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pasaman Barat.

Seperti diketahui, tujuan acara ini adalah, agar NU dan agama ikut menjadi penentu dalam percaturan dunia pada ranah sosial, ekonomi dan budaya. Sehingga Islam menjadi guru untuk peradaban dunia. Bukan hanya menjadi objek peradaban modern yang sering hanya sebagai peran kecil di pinggir trotoar percaturan global.

Acara yang diadakan di Pondok Pesantren Al Muttaqiin Situmang, Salingka Muaro, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat ini menghadirkan narasumber Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Nasaruddin Umar.

Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Dr. Asasriwarni, MA, MH, Wakil Bupati Pasaman Barat Ir.Risnawanto, Kapolres Pasaman Barat diwakili Kapolsek Lembah Melintang Iptu Zulfikar, SH, MH bersama Kasubsektor Sungai Aur Aiptu Danil PA, Bhabinkamtibmas Sungai Aua Aipda Rahmat Suandi, SH, Ketua PCNU Pasaman Barat H. Nasrullah, Lc. M.Pd.i Kepala Departemen Agama Kabupaten Pasbar diwakili Kabid Haji & Umroh. H.Suharjo, S. Pdi. MA serta Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Almuttaqiin. 

Halaqah Halaqah Fiqh Peradaban dalam rangka menyambut 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang diikuti sekitar 100 tokoh agama, tokoh masyarakat yang mengurusi masalah keumatan di Pasbar ini mengusung tema; "Fiqih Siyasah dan Tatanan Dunia Baru.

Dalam kesempatan itu Prof. Nasaruddin Umar mengatakan, fiqh selalu hidup pada ranah publik kemanusiaan dan ranah internasionalitas. Paham tentang tujuan syariat yang lima. Diantranya memelihara jiwa, agama, harta, dan lain sebagainya.

Sementara Prof. Dr. Asasriwarni selaku pembicara mengatakan, Islam itu mesti ikut mengatur jalannya sejarah dunia. Islam lewat NU bukan hanya mengurusi ibadah, tapi juga mengurus dunia, tempat orang hidup di atasnya. 

"Kalau NU tidak ikut mengurusi demikian, maka pihak lain yang mengatur dunia yang sering zalim dan jauh dari nilai Islam," ujar Asasriwarni. (Firman Sikumbang)

iklan adsense

Post a Comment

0 Comments